Selasa, 25 Juni 2013

Aufa Menjelang 15 Bulan


Lamaaaa nian nggak nengok blog ini. Setelah beberapa bulan si kompi ngambek nggak mau membuka email, jejaring sosial, barulah beberapa hari lalu si kompi mau bekerja sama lagi. Dan baru sekarang sempet buka blog lagi. Rasanya? Seneeeeeengg. Hmmm … udah banyak banget nih moment Aufa yang tertinggal. Tapi, nggak apa-apa lah ya? Hihihihi …. ^_^ Tapi, blog ini ternyata tetep nggak bisa dibuka. :-(
Saat ini, Aufa berusia 14 bulan lebih. Mmm … tepatnya sih nanti tanggal 30 April, dia genap berusia 15 bulan. Wah, nggak kerasa ya Aufa udah besar aja? Dan nggak kerasa pula, lama juga berarti moment-moment-nya Aufa yang nggak kerekam di blog. :-( #tapi sekali lagi, nggak apa-apa lah ketinggalan #menghibur diri sendiri
Saat ini, Aufa udah bisa jalan meskipun masih thimik-thimik gitu. Sebenernya dia mulai bisa jalan sejak usia 13,5 bulan. Tapi sampai saat ini, dia masih thimik-thimik aja gitu, belum lari-larian. Awalnya dulu pas mulai bisa jalan, Aufa berani jalan jauh, sekitar 10 meter udah berani tanpa berhenti takut-takut. Tapi sejak dia jatuh pas lagi jalan di depan rumah sama ayahnya dan dengkulnya lecet, dia jadi kayak takut gitu. Dia jadi nggak berani jalan jauh-jauh. Sekarang, baru jalan 5 meter udah merengek-rengek takut, trus jongkok. Tapi kalau jalan di atas kasur atau alas yang empuk, haduuuuh … kayak koboi deh dia. Jlak-jluk jlak-jluk aja jalannya sambil ketawa-ketawa. Beda banget sama kalau jalan di atas lantai atau jalan depan rumah yang notabene keras, dia hati-hati banget. Mungkin dia masih inget gimana sakitnya pas dia jatuh kali ya? Hehehe …. Moga-moga aja nggak lama lagi Aufa udah bisa lari-larian. Nggak takut-takut lagi jalan.  Aamiin ….
Sampai umur 13 bulan, Aufa makannya masih suka bubur yang diblender. Padahal, jumlah gigi serinya udah 8 lho, 4 di bawah dan 4 di atas. Dia baru mau makan bubur biasa tanpa diblender terlebih dulu pas menginjak umur 14 bulan. Sampai umur 13 bulan, kalau dikasih bubur biasa cuma diemut-emut aja buburnya, habis itu dilepeh. Baru lah menginjak umur 14 bulan, dia nggak lagi melepeh buburnya.
Menginjak umur 14 bulan, lauk makannya juga udah mulai dicoba macam-macam. Dulu saat dia maunya bubur blender, dia maunya hanya dicampur bayam dan wortel aja. Di kasih kuah yang ada kaldunya, dia nggak mau. Telur, daging, dan sayuran lain selain bayam dan wortel, nggak mau. Tahu dan tempe pun juga ogah. Hmmmh … cenat-cenut deh emaknya. Tapi pas dia mau makan bubur biasa tanpa diblender terlebih dulu, dia mau dikasih lauk selain bayam dan wortel. Tahu mulai mau meskipun kadang masih dilepeh. Dikasih makaroni juga mau, padahal dulu nggak mau pas dicoba makaroni blender kasar. Ikan juga mau, tapi dikiiiit. Telur masih nggak mau. Dikasih kaldu juga masih nggak mau. Hmmhh … ya sudah lah, berarti emak bapaknya mesti sabar dan telaten biar Aufa lama-lama juga mau.
Sampai umur 14 bulan lebih ini, ada yang bikin galau emaknya. Aufa susah minum air putih. Tiap kali dikasih air putih (dikasih pakai sendok, diminumi langsung pakai gelas, atau dikasih pakai dot), dia nggak mau. Airnya disembur-semburin dan dibuat mainan. Pernah pula air putihnya dikasih gula dikiiit banget, kali aja dia nggak mau kalau air yang tawar. Eh, tetep aja disembur-sembur. Tapi kalau dikasih es teh, dia mau banget. Hihihi … nekad ya emaknya? Masak bocil begitu dikasih es teh? Etapi, nggak banyak kok dikasihnya. Saya ngasihnya pakai sekotan, itu pun cuma sedikit. Takut kalau jadi kenapa-kenapa gara-gara Aufa minum es.
Dia sukanya jus tomat. Pernah juga sekali saya kasih nabis (rendaman kurma), tapi dia nggak mau, disembur-sembur. Belum pernah nyoba lagi sih habis itu. Penginnya nyoba lagi, dan moga-moga dia mau minum. Sari kacang ijo kurang suka, hanya dikit aja dia maunya. Ini semua jadi bikin emaknya galau, soalnya hasil pompaan ASI emaknya udah nggak sebanyak dulu lagi buat memenuhi kebutuhan minum hariannya Aufa kalau dalam sehari-harinya Aufa hanya mau ASI aja. Buat menyiasati, ayahnya yang bertugas momong Aufa selama saya tinggal kerja, rajin bikin jus buah. Jadilah kebutuhan minumnya Aufa nggak keteteran.
Buat jaga-jaga, saya beli susu sapi segar. Susunya dikasih kalau ASI-nya habis dan jus buahnya dia bosen. Sebisa mungkin, ASI dan jus buah adalah yang pertama dikasih ke Aufa. Kalau stok ASI dan jus buahnya mencukupi selama saya tinggal kerja, susu segarnya tidak dikasihkan ke Aufa. Atau kalau stok ASI-nya habis, jus buahnya nggak banyak diminum Aufa, sementara Aufa masih minta susu, barulah susu segarnya dikasih. Sampai saat ini, saya dan suami masih berikhtiar untuk memberi ASI sekuat mungkin ke Aufa. Saya dan suami masih sekuat mungkin untuk tidak memberikan susu formula ke Aufa. Jika pun terpaksa memberi susu selain ASI, susu yang kami pilih adalah susu segar. Gimana-gimana, susu kan ada tingkatannya kan ya? ASI, susu segar/ pasteurisasi, susu UHT, susu formula, dan terakhir adalah susu kental manis. Itu kami lakukan tak lain dan tak bukan semata demi kesehatan dan kebaikan buah hati kami, Aufa tersayang.
Moga-moga Aufa mau minum air putih. Biar emaknya nggak galau. Nanti kalau udah umur 2 tahun dan dia disapih, mau minum apa coba? Masak iya mau nenen terus? Hihihi ….

#Catatan emak pada 22 April 2103 lalu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar