Rabu, 12 Desember 2012

Aufa Ogah Tidur Siang tanpa Nenen



Aufa lagi ‘manja’. Sejak beberapa hari lalu, Aufa punya kebiasaan baru. Selama saya tinggal kerja, dia nggak mau bobok karena nggak ada nenen. Biarpun dia ngantuk berat, dia nggak mau bobok. Alhasil, dia rewel serewel-rewelnya. Begitu lapor ayahnya tiap kali saya pulang kerja.

Kalau dulu, selama 8 jam saya kerja dari jam 8 pagi sampai jam 4 sore, dia paling nggak tidur antara 2 kali hingga 4 kali. Kalau tidurnya 4 kali, jadwalnya jam 9 pagi, jam 11 siang, jam setengah 2 siang, dan habis asar. Kalau 3 kali atau 2 kali, jam tidurnya antara pagi, siang, dan sore habis asar. Tapi sejak beberapa hari lalu, dia nggak mau bobok selama saya kerja. 

Biasanya kalau mau bobok, dia rewel krengik-krengik sambil ngucek-ucek matanya. Kalau udah gitu, ayahnya tinggal mangku Aufa sambil dikasih dot. Seiring ASIP dalam dotnya habis, Aufa liyer-liyer, trus merem. Ditaruh di kasur pun juga masih angler. Tapi sekarang, dia krengik-krengik sambil ngucek-ucek mata, dipangku dikasih dot, ASIPnya habis, dia tetep nangis. Digendong ditepuk-tepuk, tetep nangis. Digendong sambil jalan-jalan dininabobokan, juga nangis. Kadang kalau krengik-krengik ngantuk gitu, dia emoh dikasih dot. Dotnya disingkirin pakai tangannya. Kalau udah dimasukin ke mulut oleh ayahnya, susunya disembur-sembur. Huhuhuhu … neneeen oh nenen, kamu di mana? Mungkin begitu kali ya? Hehehe ….

Kalau Aufa tetep nangis biarpun udah dikasih dot, susunya udah diminum pula, atau susunya malah disembur-sembur, Aufa ditaruh aja di kasur tipis depan tivi oleh ayahnya. Habis itu, pintu depan dibuka. Kalau udah lihat pintu dibuka, berangsur-angsur dia berhenti krengik-krengik, dan habis itu main. Kadang main di depan tivi mukul-mukul remote tivi ke lantai, kadang main kincring-kincring dipukul-pukul ke lantai. Kadang juga keluar merangkak, trus nongkrong aja di teras. Habis itu ngoceh-ngoceh hooo hooo hooo teeee te te teeee hiiii hiiiiii hiiii sambil uwal-uwil gitu jari-jari tangannya. Hihihi …. Kalau rasa ngantuknya dateng lagi, dia krengik-krengik lagi. Dikasih dot tetep nggak mau, digendong ayun-ayun nggak mau bobok juga, ya sudah sama ayahnya digendong berdiri aja kepalanya Aufa disandarin ke pundak ayahnya. Kalau Aufa udah bener-bener ngantuk, dia tidur di pundak ayahnya. Tapi begitu ditaruh di kasur, nggak lama kemudian dia bangun, daaaan nangiiiiis nyari nenen. Huhuhu … ayahnya judhek! :-D

Hmmm … sebagai emaknya, sedih Aufa kayak gini. Sedih karena Aufa jadi rewel, jadi kurang tidur. Bikin ayahnya capek juga di rumah momong dia. Kepikiran terus di kantor, kira-kira Aufa lagi apa ya? Rewel nggak ya? Bisa bobok nggak ya? Dan sebagainya.

Tadi pagi sebelum berangkat kerja, Aufa juga rewel. Dikasih ASIP pakai dotnya, Aufa nangis-nangis ndoak-ndoak. Ya sudah, saya susui dia sambil bobokan di kasur depan tivi. Jarum jam sebenernya udah mepet banget. Tapi Aufa malah rewel begitu. Sekitar 5 menit nenen, dia lepas, trus balik badan, tengkurap. Trus merangkak, main. Nggak jadi bobok. Trus setelah saya selesai dandan, mau cabut berangkat kerja, dia rewel lagi. Dikasih dot, nggak mau. Sama ayahnya dibukain pintu depan, dia berhenti nangis. Pas saya berangkat, dia plengah-plengeh. #Nggak sadar kali ya kalau itu artinya nenennya berangkat kerja? Hehehe … 

Hmmhh … gimana ya iniiiii? Moga-moga ini nggak lama, cuma sebentar aja. Kasihan Aufa, kasihan juga ayahnya. #Emak galau ninggal baby di rumah :-(

Tidak ada komentar:

Posting Komentar