Janinku Sudah Bisa Bergerak

Ini sebenarnya udah telat nulisnya. Tapi, nggak apa-apa, deh. Meskipun udah telat, tapi teteuuup aja mesti ditulis deh kayaknya. Hari Sabtu kemarin, dengan diantar suami, saya periksa ke dokter kandungan. Setelah sebulan nggak periksa, baru periksa Sabtu kemarin. Usia kandungan saya 11 minggu, tiga bulan kurang sedikit. Saat terakhir periksa sekitar tiga minggu yang lalu, janin saya belum terlihat. Seperti pada pemeriksaan pertama, yang terlihat baru kantung kehamilannya. Pada pemeriksaan yang pertama, kantung kehamilannya kira-kira sebesar 1,4 cm. Dua minggu kemudian pada pemeriksaan kedua, kantung kehamilannya bertambah dua kali lipat menjadi 2,8 cm. Tapi, saat pemeriksaan kedua itu, janinnya belum terlihat.

Saya sempat bertanya-tanya, apakah dalam usia kandungan tujuh minggu jalan delapan minggu, harusnya janin sudah terlihat? Seperti halnya saya, ternyata suami juga bertanya-tanya. Dan mbak ipar saya yang berprofesi sebagai bidan menjelaskan bahwa pada usia kehamilan segitu, janinnya memang belum terlihat. Huufftt ... legalah saya dan suami.

Kami berdua berdoa semoga pada pemeriksaan berikutnya, janin kami sudah bisa terlihat di layar monitor saat di-USG nanti. Saat kemarin dokter bersiap-siap melakukan USG terhadap saya, dalam hati saya berdoa semoga janinnya sudah terlihat. Dan subhanallah ... apa yang kami lihat jauh melebihi apa yang kami duga. Kami kira, janin kami belum terlalu berbentuk seperti bayi. Tapi ternyata, janin kami sudah berbentuk seperti bayi. Jantungnya sudah terbentuk dan sudah berdegup. Kedua kaki dan kedua tangannya juga sudah terbentuk. Bahkan saat di-USG, kedua kakinya yang selonjor tampak menendang-nendang. Kedua tangannya pun juga sudah bisa bergerak-gerak. Semuanya terlihat begitu masih mungil sekali. Lucunyaaaaaa. Kepalanya pun juga sudah terbentuk meskipun ukurannya masih agak besar. ”Alhamdulillah, bayinya berkembang, Bu. Bayinya juga berkembang normal sesuai dengan usianya,” begitu kata sang dokter.

Saya dan suami saling bertatapan. Ada rasa haru di sana. Seperti antara percaya dan nggak percaya. Ternyata janin kami sudah sebesar itu. Menurut dokter, panjang janin saya sekitar 11 cm. Wow ... berarti pertumbuhannya cepat banget, ya? Pada pemeriksaan terakhir sekitar tiga minggu lalu saja kantung kehamilannya baru 2,8 cm. Lha ini, panjang janinnya sudah 11 cm. Subhanallah, Nak, kau cepat sekali bertumbuh di rahim Bunda.

Kami pun seakan antara percaya dan nggak percaya. Ada kehidupan di dalam rahim saya. Ada buah cinta kami berdua yang sekarang sedang bertumbuh di rahim saya. Ada bagian dari suami dan saya yang sekarang ada di dalam perut saya. Oooh ... sungguh keajaiban.

Tapi sayangnya, kemarin saat di dalam ruang periksa, kami berdua nggak kepikiran minta diprintkan foto janin kami. Barulah saat sudah keluar dari ruang periksa, kami baru kepikiran. Duuuhhh! Tapi, nggak apa-apa, deh. Nanti pas periksa setelah ini, kami akan minta diprintkan. Hmm ... buat kenang-kenangan.

Ya, Rabb ... terima kasih atas anugerah terindah-Mu ini. Jagalah dia agar terus sehat dan tumbuh dengan baik di rahim hamba, ya Rabb. Amin ya rabbal’alamin ....