Selama
3 bulan memiliki Aufa, kami terus memantau perkembangannya dari hari ke hari.
Dari yang kami perhatikan, sejak Aufa lahir memang dia enggak bisa anteng.
Tenaganya super kuat, polahnya ke sana kemari. Bahkan kalau bobok, juga polah
nggak karu-karuan. Pas bobok kepalanya di mana, pas bangunnya udah pindah
posisi. Emaknya selalu kena gusur tiap malem. Hmm … bener-bener kayak Satpol PP
deh nih anak, suka menggusur-gusur.
Berat
badannya enggak gendut. Kemarin saat ditimbang pas diantar pijat sama mbah uti
dan ayahnya, beratnya 6 kg. Itu berarti, dalam sebulan terakhir, berat Aufa cuma
naik 800 gram. Padahal bulan-bulan sebelumnya, berat Aufa naik 1,1 kg per
bulannya. Hmm .. apakah kenaikan berat yang cuma 800 gram ini disebabkan oleh
Aufa yang sempat batuk pilek kemarin? Ataukah ini karena Aufa yang geraknya aktif?
Hmmm … entahlah. Toh, minumnya Aufa juga bisa dibilang kenceng meskipun nggak
kenceng banget. Setiap hari selama sekitar 7 jam saya nggak bersamanya, Aufa
habis antara 250 ml sampai 300 ml ASI perah (kalau kayak gini, ini namanya
kenceng minumnya atau enggak yaaa? enggak deh kayaknya).
Sejak
usia 2,5 bulan, Aufa mulai tambah pinter mengutarakan maksud. Dia udah tahu
gimana cara meminta digendong, minta diajak main di luar rumah, minta digendong
diberdirikan. Dan setelah kami perhatikan dengan lebih teliti, Aufa adalah tipe
anak yang cepat bosan. Tiduran lama, bosan. Duduk lama, bosan. Digendong lama,
bosan. Diberdirikan, bosan. Digendong kayak posisi lagi duduk juga bosan kalau
lama-lama.
Beberapa
hari lalu, ayahnya membelikan mainan berupa bola-bola kecil beraneka warna. Boneka-boneka
itu oleh ayahnya digantung agar bisa dilihat Aufa saat ditidurkan di bawahnya.
Bola-bolanya juga bisa dia pegang. Tapi, bola-bola itu sungguh tidak menarik
perhatiannya. Dicuekin sejak awal dibelikan. Blas nggak menarik hatinya. Huuftt
… padahal ayahnya udah semangat banget tuh pas beli bola-bola warna-warni itu.
Nah,
karena bosan, hari ini tadi ayahnya beli lagi mainan baru. Boneka-boneka kecil
yang digantung gitu, terus ada bunyi musiknya. Yeee!!! Ayahnya yang ada di
rumah bersama Aufa, ngasih kabar kalau Aufa seneng banget sama mainan itu. Dilihatnya
mainan gantung itu sambil senyum-senyum. Tapiiii… ternyata itu nggak bertahan
lama. Nggak lama kemudian, Aufa udah nyuekin mainan itu. Dia lebih tertarik
melihat cahaya, main di luar rumah sambil digendong. Huhuhu … bosenan sekali
kau, Naaak!
Hmm
… kalau begini, mainan apa ya yang cocok buatmu? Hmm … mikir mikir mikir …
Tidak ada komentar:
Posting Komentar