Weekend kemarin menjadi weekend yang berbeda. Ada senengnya, tapi juga ada sedihnya. Seneng karena bisa jalan-jalan ke pegunungan dengan hawa adem dan seger. Tapi, sedih karena mesti pisahan sama suami untuk sementara waktu. Yaaahh … sehari sekitar 26 jam. Hehehe … sampe dihitung-hitung segala lama pisahannya.
Ceritanya, kantor ngadain acara di Tawangmangu dari hari Sabtu sampai Minggu siang. Hmm … sebuah daerah sejuk di lereng barat Gunung Lawu dengan ketinggian sekitar 1200 meter di atas permukaan laut. Saking sejuknya, hawanya sampai bbrrrrr … Menusuk tulang bo’ dinginnya! Letak Tawangmangu ada di bagian timur Kabupaten Karanganyar Jawa Tengah, dekat perbatasan dengan wilayah Kabupaten Magetan Jawa Timur. Di sana ada banyak villa, dari yang biasa-biasa aja sampai villa mewah. Semuanya ada di sana.
Kami berangkat ke Tawangmangu Sabtu siang menggunakan tiga buah mobil. Dan mobil yang saya tumpangi adalah yang pertama kali berangkat. Kami berangkat dari kantor sekitar jam 2 siang. Weww … lumayan padet isi mobilnya.
Alhamdulillah … saya mendapatkan tempat duduk di depan, di samping pak sopir yang sepanjang jalan ngoceh terus. Sebenernya bukan pak sopir sih … tapi temen kantor. Hehehe … Ini sebenernya juga nggak direncanakan. Pas mau berangkat, ternyata mobil yang akan saya tumpangi kelebihan muatan barang dan juga penumpang. Jok belakang udah penuh sama tas-tas, jagung, arang, dan juga seabrek barang lainnya. Di jok tengah udah ada tiga orang ladies. Kalau mau dipaksain empat ladies, jadinya sumpek banget. Walhasil … co pilot-nya akhirnya pindah mobil lain. Dan sayalah yang jadi co-pilot. Hehehe ….
Selain itu, saya termasuk golongan pemabuk (hahh???). Maksudnya, suka pusing, mual, trus mabok kalau naik mobil atau bus. Saya ditaruh depan (emang barang pakai ditaruh segala? ^_^) di samping sopir biar nggak mual dan pusing. Tapi … olalaaaaa … apa saya nggak bakat punya mobil, ya? Masak udah duduk di samping sopir, teteeeepp aja pusing dan mual. Mobilnya cakep lagi. Hmm … saya tetep pusing dan mual. Nggak peduli naik mobil bagus atau mobil jelek, tetep aja pusing dan mual.
Setelah melewati Karanganyar kota, kami memilih melewati jalur Matesih dan bukan jalur utama. Soalnya jalur Matesih lebih sepi dan naiknya nggak terlalu curam. Tapi, pas udah mau nyampai Tawangmangu, naiknya juga lumayan curam sih.
Begitu memasuki wilayah Matesih, hhwww … udaranya seger banget. Sawah yang mulai memasuki masa tanam, membentang di kanan dan kiri. Hijauuuuu … meskipun belum benar-benar hijau seperti permadani, karena usia tanaman padinya masih muda. Dan begitu jalanan mulai menanjak, udara semakin segar. Kami memilih membuka kaca mobil dan mematikan AC untuk menikmati segarnya udara pegunungan. Tapi, nggak berapa lama kemudian, hujan mengguyur lumayan deras. Jadilah kami menutup jendela mobil, tapi nggak rapat banget. Biar udara segar pegunungan tetep bisa masuk. Alhamdulillah … daerah yang turun hujan cuma sedikit. Pas kami mendekati Tawangmangu, daerah itu tidak turun hujan.
Karena kami memang mau ke Tawangmangu yang notabene di lereng Gunung Lawu, jalan yang kami lalui pun juga terus menanjak. Sawah-sawah masih ada di kanan dan kiri jalan. Kadang sawahnya berundak naik, lebih tinggi daripada jalannya. Tapi, kadang berundak turun, lebih rendah dari jalan yang kami lalui. Ada tanaman padi, kedelai, kobis, wortel, bawang merah, daun loncang. Pas kami mendekati Tawangmangu, hmmm … banyak pohon alpukat di kanan dan kiri jalan. Sayang, sepertinya sekarang bukan musim alpukat. Soalnya hanya sedikit saja buah alpukat yang mengggantung di ranting-ranting pohon.
Karena pas berangkatnya udah jam 2 siang, kami sampai wilayah Tawangmangu udah masuk waktu shalat Asar. So … pak sopir membelokkan mobil di area mesjid Tawangmangu yang ada di sisi utara jalan utama. Kami shalat Asar di sana. Nah … baru deh pas nyampai mesjid, kami merasakan udaranya nggak cuma sejuk, tapi bbrrrr …! Dingiiin.
Begitu kami selesai shalat Asar, ternyata satu mobil yang berangkat setelah kami, udah melewati kami. Tapi, mereka tidak tahu tempat yang akan kami gunakan untuk menginap. Jadilah mobilnya menunggu kami menyusul mereka naik ke atas. Setelah ketemu … yuk, mari kita menuju penginapan bersama-sama! Tapi, mobil yang satunya mana, ya? Ouw … ouw … ternyata mobil yang satunya belum ketahuan sampai mana. Ya udah lah … dua mobil menuju penginapan. Mobil yang satunya ditinggal. (Ternyata, oh ... ternyata, mobil yang satunya nyasar sampai Jumapolo, mau ke arah Wonogiri. Weewww ... jauh amat yaks nyasarnya? Padahal kayaknya jalan ke arah Tawangmangu udah jelas banget, deh. Hihihi ...)
Wisma Al Irsyad … kami dataaaaanggg!! Udara duingin menyambut, lebih dingin daripada waktu masih di bawah pas di mesjid. Bbrrrr …!!
Part 2 donk... hahaha. Mobil 2 nyungsep!
BalasHapushahaha...kasihaaaan dweh! orang jalannya udah jelas kok ya masih nyasar-nyasar aja :-)
BalasHapus