Senin, 09 Mei 2011

Awas, Kista Mengintai Kita!

Ikut sedih rasanya mendengar dan mengetahui beberapa teman ternyata memiliki kista, sama seperti saya. Dulu saya mengira orang-orang di sekitar saya semuanya baik-baik saja. Tak ada masalah, everything is fine. Tapi, ternyata kenyataannya tidak demikian.

Setelah saya menjalani operasi pengangkatan endometriosis pada bulan April 2010 lalu, satu per satu saya mulai mengetahui bahwa ternyata orang-orang di sekitar saya juga banyak yang memiliki kista pada organ reproduksi mereka. Oooh ... saya baru menyadari ternyata begitu banyak perempuan yang memiliki kista.

Sungguh sedih mengetahui banyak teman perempuan di sekitar saya yang menginginkan segera punya anak, ternyata harus berjuang terlebih dahulu menyembuhkan kista sebelum nantinya memiliki anak. Dengan hati lapang (tapi mungkin juga ada sedikit rasa sedih), untuk sementara harus meredam keinginan yang telah menggebu-gebu agar sesegera mungkin menimang bayi. Sebagai gantinya, perasaan yang menggebu-gebu itu dialihkan pada ikhtiar dan doa yang tiada putus untuk menyembuhkan kista agar bisa segera hamil begitu kistanya sembuh.

Syukur alhamdulillah jika tanpa harus menjalani operasi pengangkatan, bisa segera hamil dan memiliki anak. Sebab, ada juga beberapa teman yang meskipun memiliki kista dengan ukuran yang sudah besar dan menurut dokter harus diangkat agar bisa segera punya anak, ternyata bisa hamil juga tanpa harus menjalani operasi. Sungguh, itu adalah mukjizat dari Allah bahwa Allah memiliki hitung-hitungan sendiri sebagai tanda kasih sayang-Nya kepada makhluk-Nya. Vonisnya Allah tidak sama dengan vonisnya dokter. Ini menjadi tanda atau bukti bahwa Allah Maha Tahu atas apa yang terbaik buat makhluk-Nya.

Menurut berbagai informasi yang saya peroleh, sebagian besar penderita kista tidak menyadari bahwa dirinya memiliki kista. Hmm ... ini seperti yang saya alami. Saya sama sekali tidak mengetahui bahwa ada endometriosis dalam organ tubuh saya.  Sama pula dengan teman-teman perempuan di sekitar saya yang tidak pernah mengira atau mengetahui bahwa diri mereka memiliki kista. Karena umumnya keberadaan kista itu tidak disadari, ada baiknya kita waspada.

Ketika dokter menyatakan bahwa ada endometriosis yang sudah berukuran besar dalam organ reproduksi saya, banyak orang di sekitar saya mengatakan bahwa saya tidak peka terhadap diri saya sendiri. Sehingga saya sama sekali tidak mengetahui ada endometriosis dalam organ reproduksi saya. Misalnya nyeri saat haid tidak saya perhatikan dengan baik. Bukannya saya membela diri, ya, tapi teman-teman perempuan di sekitar saya umumnya mengalami nyeri saat mereka haid. Dan setelah mereka menikah, mereka bisa segera hamil dan memiliki anak. Maka saya pun berpikir bahwa nyeri haid yang saya alami juga merupakan hal wajar, karena banyak perempuan mengalami hal yang saya alami.

Tak tahunya, tiga pekan setelah saya menikah, tiba-tiba saya mengalami sakit yang luar biasa pada perut bawah bagian kanan. Rasa sakit yang saya alami itu baru kali pertama saya rasakan. Sebelumnya saya tidak pernah merasakan sakit seperti itu. Dan ternyata, rasa sakit yang sangat menyiksa itu disebabkan oleh endometriosisnya sudah mengalami perlukaan dan tangkai endometriosisnya sudah saling memelintir. Ooohh ... pantas! Sakitnya luar biasa. Perut mengalami kram, tangan dan kaki pun ikut kram. Tangan dan kaki terasa dingin. Rasanya ... hhmm ... perut seakan-akan seperti disilet-silet!

Nah, berdasarkan pengalaman saya itu, bagi para perempuan, ada baiknya sedini mungkin melakukan pengecekan kesehatan organ reproduksi ke dokter spesialis kandungan. Lakukan USG untuk mengetahui kondisi kesehatan rahim. Jangan berpikir, ”USG? Saya, kan, nggak hamil? Kok disuruh USG?” Kenapa tidak jika itu adalah salah satu upaya kita untuk mengetahui kondisi tubuh kita? Jangan sampai terlambat mengetahui ada sesuatu yang tidak beres pada tubuh kita. Terutama bagi yang saat haid atau menjelang haid mengalami nyeri pada perut bawah (termasuk nyerinya terasa sampai paha dan betis), periksa ke dokter spesialis kandungan, deh. Nggak ada salahnya, kan, waspada? Biar kalau ada kista, bisa segera diobati, segera sembuh, dan nanti kalau sudah menikah bisa segera hamil.

Jangan takut memeriksakan diri. Kita harus berani demi mengetahui bahwa tubuh kita dalam keadaan baik-baik saja. Jangan sampai karena takut memeriksakan diri ke dokter, kita jadi terlambat menangani. Tenang ... USG tidak akan menyentuh atau memperlihatkan daerah vital kita, kok. Alat USG-nya hanya diusap-usapkan di permukaan perut kita.

Bagi yang sudah periksa dan ternyata memiliki kista, terapkan pola makan sehat. Bagi yang tidak memiliki kista juga tetap menerapkan pola  makan sehat, ding. Hindari makanan atau minuman berpengawet, mengandung pewarna. Hindari juga makanan yang mengandung penyedap rasa (vetsin). Hindari mi instan, mi ayam, spageti, dan segala macam mi. Sebab, umumnya mi-mi tersebut mengandung pengawet. Jika pengin makan mi, makanlah mi yang tidak berpengawet dan juga tidak mengandung pewarna kimia makanan. Hindari pula segala macam produk olahan dari kedelai, seperti tempe, tahu, susu kedelai, kecap. Hindari juga makan daging dan telur ayam broiler. Kalau mau makan daging ayam, makan aja daging ayam kampung. Menurut beberapa informasi yang saya dapat, intinya, para penderita kista harus menghindari semua makanan dan minuman yang dapat meningkatkan produksi hormon estrogen. Hindari memakan kecambah dan juga kacang hijau, karena kecambah dan kacang hijau akan meningkatkan hormon estrogen. Waaah ... padahal kacang hijau dan kecambah bisa menambah kesuburan, ya? Untuk lebih jelasnya, bisa ditanyakan ke dokter masing-masing.

Waah ... kok, banyak sekali pantangannya, ya? Makanya biar kita gampang menjalani pola makan sehat, usahakan selalu memasak sendiri makanan yang akan kita santap. Kan bisa bebas, tuh, kita mengatur menu apa yang akan kita makan. Tentu saja kita tidak akan menaburkan vetsin dalam masakan kita. Beda halnya jika kita jajan di warung atau restoran, vetsin sangat susah sekali dihindari. Kalau terpaksa makan di warung atau restoran, kalau bisa mintalah pada pelayannya agar tidak membubuhkan vetsin pada makanan yang kita pesan (ini adalah pengalaman saya). Dan daripada meminum sirup yang sangat jelas mengandung pewarna, minum aja jus buah. Lebih segar dan tentu saja alami.

Oke ... salam sehat!

4 komentar:

  1. kalau belum berubah sih, cowok nggak kena, hehehe...

    BalasHapus
  2. Apa mbak skrg sudah memiliki momongan?

    BalasHapus
  3. salah satu kista yang perlu diwaspadi karena bisa menyebabkan sulit punya anak adalah kista coklat

    BalasHapus