Senin, 09 Mei 2011

Lebih Tahu Tentang Kista

Ini adalah kelanjutan tulisan saya tentang kista. Apaan, sih, kista itu? Apaan, sih, penyebabnya? Semua itu akan dibahas pada tulisan saya kali ini.

Berdasarkan hasil surfing di internet, kista adalah adalah tumor jinak di organ reproduksi perempuan yang paling sering ditemui. Bentuknya kistik, berisi cairan kental, dan ada pula yang berbentuk anggur. Kista juga ada yang berisi udara, cairan, nanah, ataupun yang lainnya.

Kista termasuk tumor jinak yang terbungkus selaput semacam jaringan. Kumpulan sel-sel tumor itu terpisah dengan jaringan normal di sekitarnya dan tidak dapat menyebar ke bagian tubuh lain. Itulah sebabnya tumor jinak relatif mudah diangkat dengan jalan pembedahan dan tidak membahayakan kesehatan penderitanya. Berdasarkan tingkat keganasannya, kista terbagi dua, yaitu non-neoplastik dan neoplastik. Kista non-neoplastik sifatnya jinak dan biasanya akan mengempis sendiri setelah dua hingga tiga bulan. Sementara kista neoplastik umumnya harus dioperasi, namun itu tergantung pada ukuran dan sifatnya.

Selain pada ovarium, kista juga dapat tumbuh di vagina dan di daerah vulva (bagian luar alat kelamin perempuan). Kista yang tumbuh di daerah vagina, antara lain inklusi, duktus gartner, endometriosis, dan adenosis. Sedangkan kista yang tumbuh di daerah vulva, antara lain pada kelenjar bartholini, kelenjar sebasea, serta inklusi epidermal.

Pada kista ovarium, ini disebabkan oleh bermacam hal. Penyebab inilah yang nantinya akan menentukan tipe dari kista. Di antara beberapa tipe kista ovarium, tipe folikuler merupakan tipe kista yang paling banyak ditemukan. Kista jenis ini terbentuk oleh karena pertumbuhan folikel ovarium yang tidak terkontrol.

Folikel adalah suatu rongga cairan yang normal terdapat dalam ovarium. Pada keadaan normal, folikel yang berisi sel telur ini akan terbuka saat siklus menstruasi untuk melepaskan sel telur. Namun, pada beberapa kasus, folikel ini tidak terbuka sehingga menimbulkan bendungan carian yang nantinya akan menjadi kista.

Cairan yang mengisi kista sebagian besar berupa darah yang keluar akibat dari perlukaan yang terjadi pada pembuluh darah kecil ovarium. Pada beberapa kasus, kista dapat pula diisi oleh jaringan abnormal tubuh seperti rambut dan gigi. Kista jenis ini disebut kista dermoid.

Kista dapat memberikan berbagai keluhan seperti nyeri sewaktu haid, nyeri perut bagian bawah, sering merasa ingin buang air besar atau kecil, dan pada keadaan yang sudah lanjut dapat teraba benjolan pada daerah perut. Untuk jenis kista folikel, biasanya tidak memberikan rasa nyeri. Sehingga kebanyakan penderita tidak menyadarinya. Namun, jika kista pecah, misalnya saat berhubungan seksual, penderita akan merasa nyeri yang bertambah bila melakukan aktivitas fisik berat. Tidak seperti kista folikel, kista korpus luteum umumnya memberikan nyeri hanya pada satu sisi dari perut bagian bawah. Penderita juga mengalami perubahan pola haid, misalnya terlambat haid atau pendarahan di antara periode haid. Pendarahan vagina yang hebat dan tidak teratur jika berlangsung kronik dapat berakibat pada anemia. Nyeri perut yang timbul biasanya hebat dan dapat disertai mual dan muntah. Pembesaran perut juga sering terjadi pada beberapa jenis kista yang cenderung tumbuh makin besar.

Sebagian besar wanita tidak menyadari bila dirinya menderita kista. Seandainya menimbulkan gejala maka keluhan yang paling sering dirasakan adalah rasa nyeri pada perut bagian bawah dan pinggul. Rasa nyeri ini timbul akibat dari pecahnya dinding kista, pembesaran kista yang terlampau cepat sehingga organ disekitarnya menjadi teregang, perdarahan yang terjadi di dalam kista dan tangkai kista bisa terpeluntir.

Sedangkan khusus untuk endometriosis seperti yang saya alami adalah suatu penyakit di mana bercak-bercak jaringan endometrium tumbuh di luar rahim, padahal dalam keadaan normal endometrium hanya ditemukan di dalam lapisan rahim. Biasanya endometriosis terbatas pada lapisan rongga perut atau permukaan organ perut. Endometrium yang salah tempat ini biasanya melekat pada ovarium (indung telur) dan ligamen penyokong rahim. Endometrium juga bisa melekat pada lapisan luar usus halus dan usus besar, ureter (saluran yang menghubungan ginjal dengan kandung kemih), kandung kemih, vagina, jaringan parut di dalam perut atau lapisan rongga dada. Kadang jaringan endometrium tumbuh di dalam paru-paru.

Endometriosis tidak bisa disembuhkan, tetapi bisa diatasi dengan beberapa pilihan terapi. Prinsip terapi endometriosis adalah mengurangi keluhan nyeri pasien, mengecilkan atau memperlambat pertumbuhan jaringan abnormal, mempertahankan kesuburan (fertilitas) dan mencegah atau memperlambat rekurensi.

Pengobatan yang diberikan tergantung pada gejala, rencana mempunyai anak, usia dan luasnya daerah yang terkena. Pengelolaan endometriosis dengan obat-obatan tidak menyembuhkan, endometriosis akan kambuh setelah pengobatan dihentikan. Pada wanita dengan endometriosis ringan sampai berat, terutama dengan kasus infertilitas, maka diperlukan pembedahan untuk membuang sebanyak mungkin jaringan endometriosis dan mengembalikan fungsi reproduksi.

1 komentar:

  1. Mba kamu operasi gak? Aku mengalami hal yg sama disarankan laparaskopi.. Mungkin bisa share, Makasih yah..

    BalasHapus