Rabu, 04 Mei 2011

Sirsak, Obat Mujarab untuk Kanker dan Tumor

Lama sekali saya nggak melongok blog. Setelah lama nggak nulis, kali ini saya nulis hasil browsing saya di Mbah Google. Kali ini saya nemu artikel tentang manfaat buat sirsak (yang sebenarnya dulu juga sudah pernah saya browsing). Tapi, pas saya menemukan artikel yang hampir sama kali ini, tiba-tiba jadi teringat dengan seorang teman yang Ramadan kemarin telah pergi menghadap Dzat Maha Pencipta. Mbak Tami, begitu saya dan teman-teman memanggilnya.

Bulan April tahun 2010 kemarin saya harus menjalani operasi pengangkatan endometriosis yang ternyata juga harus merembet dengan ikut diangkatnya ovarium kanan saya, tempat dimana endometriosis itu ada. Saat-saat bersejarah bagi saya di saat usia pernikahan saya belum genap satu bulan, saya harus menjalani operasi pengangkatan ovarium kanan. Padahal sebelum jatuh vonis dari dokter agar endometriosis (yang saat itu sudah berukuran 10 cm x 5 cm dan sudah berdarah) dan ovarium kanan saya diangkat, saya sama sekali tidak tahu telah terjadi sesuatu pada organ reproduksi saya itu.

Saya agak lupa kapan tepatnya, tapi sepertinya ini terjadi saat saya masih dirawat rumah sakit. Saat itu, Mbak Tami yang mengetahui kalau saya habis dioperasi, mengirim sms kepada saya. ”Nduk, kamu minum jus sirsak yang banyak. Dan lebih bagus lagi kalau kamu minum air godhokan (rebusan) daun sirsak. Itu bagus buat tumor agar jaringannya nggak berkembang. Ojo lali, yo!” begitu kira-kira bunyinya. Saya pun mengiyakan dan berjanji sepulangnya dari rumah sakit, saya akan banyak-banyak minum jus sirsak atau air rebusan daun sirsak.

Sepulangnya dari rumah sakit, saya istirahat selama sepekan di rumah mertua saya. Rupanya suami saya bercerita tentang informasi buah sirsak dan daun sirsak dari Mbak Tami itu kepada bapak ibu mertua saya. Ibu dan bapak mertua saya kemudian sampai susah-susah mencari buah sirsak berikut daun-daunnya. Subhanallah ... ibu, bapak ...

Sejak hari kedua saya di rumah mertua, setiap hari saya mulai minum air rebusan daun sirsak dan juga memakan buahnya. Yaaahh ... meskipun setelah balik ke rumah, nggak minum air godhokan daun sirsak lagi, sih. Soalnya mesti direbus-rebus segala plus ngrebusnya pakai kendil. Dalam kondisi yang kata dokter belum boleh banyak beraktivitas, rasanya juga kurang memungkinkan buat berkutat di dapur. Lebih enak jus sirsak aja yang praktis. Meskipun ... lagi-lagi juga nggak konsisten, kadang minum dan lebih seringnya nggak minum. Dasar!

Dan ini, nih, salah satu hasil browsing-an saya soal daun dan buah sirsak. Penjelasan tentang manfaat daun dan buah sirsak, intinya sama antara satu artikel dengan artikel lainnya.

Khasiat buah sirsak adalah memberi efek anti kanker atau anti tumor yang sangat kuat. Konon katanya, secara medis, buah sirsak memang telah terbukti menyembuhkan segala jenis kanker. Selain itu, buah sirsak ternyata juga berfungsi sebagai anti bakteri, anti jamur, efektif melawan berbagai jenis parasit/ cacing, menurunkan tekanan darah tinggi, depresi, stres, dan menormalkan kembali sistem syaraf yang kurang baik.

Setelah air, kandungan zat gizi terbanyak dalam buah sirsak adalah karbohidrat. Salah satu jenis karbohidrat pada buah sirsak adalah gula pereduksi (glukosa dan fruktosa) dengan kadar 81,9 – 93,6 persen dari kandungan gula total. Buah sirsak sangat sedikit mengandung lemak (0,3 gram/ 100 gram) sehingga sangat baik untuk kesehatan.

Vitamin yang paling dominan pada buah sirsak adalah vitamin C, yaitu sekitar 20 mg per 100 gram daging buah. Kandungan vitamin C yang cukup tinggi pada sirsak merupakan antioksidan yang sangat baik untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan memperlambat proses penuaan.

Untuk pencegahan kanker atau tumor, disarankan rajin makan atau minum jus sirsak. Untuk penyembuhan, bisa dengan merebus 10 lembar daun sirsak yang sudah tua (berwarna hijau tua) ke dalam tiga gelas air (600 cc). Direbus hingga menguap dan air tinggal satu gelas saja (200 cc). Setelah dingin, saring airnya. Dan air yang tinggal satu gelas itu diminum dua kali dalam sehari, pagi dan sore. Selesai meminumnya, perut akan terasa hangat, lalu badan berkeringat, mirip efek kemoterapi. Hasilnya akan terlihat setelah tiga hingga empat minggu, syaratnya harus rutin meminumnya. Cek ke dokter untuk memastikannya.

Konon, daun sirsak bersifat seperti kemoterapi. Bahkan lebih hebat lagi karena daun sirsak hanya membunuh sel-sel yang tumbuh abnormal dan membiarkan sel-sel yang tumbuh normal. Sementara kalau kemoterapi masih ada efek membunuh sebagian sel-sel yang tumbuh normal. Daya kerjanya juga 10.000 lebih kuat dalam memperlambat pertumbuhan sel kanker dibandingkan dengan adriamycin dan kemoterapi yang biasa dilakukan.

Alhamdulillah ... terimakasih, Mbak Tami, atas sarannya yang sangat sangat berharga. Tak terasa nasihat dan sarannya itu sudah setahun lebih yang lalu. Tapi, seolah-olah itu baru saja kemarin. Kepeduliannya masih sangat terasa sampai saat ini. Setiap saya ’hanya’ melihat sirsak atau membaca tulisan sirsak, ingatan saya otomatis tertuju pada almarhumah Mbak Tami. Dan sampai saat ini, meskipun tidak konsisten, pesannya agar saya rajin makan buah sirsak insyaAllah terus saya praktikkan.

Allahummaghfirlaha warhamha wa’afihi wa’fu’anha ... Ya Rabb, tempatkanlah Mbak Tami di tempatMu yang paling baik. Terimalah amal ibadahnya dengan balasan ganjaran pahala yang besar. Amin ya rabbal’alamin ...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar