Horeeee
… Aufa sudah bisa tengkurep! Ternyataaaaa … Aufa kecil udah tengkurep hari
Jumat kemarin, saat umurnya 89 hari, saat emaknya posting tulisan kalau Aufa
lagi belajar tengkurep. Tanpa sepengetahuan emaknya, di rumah, ternyata Aufa
udah bisa tengkurep. Bukan lagi belajar, tapi udah bisa. Hiks hiks hiks …
sedihnyaaaa. Di sela-sela kerjaan kantor, emaknya posting kalau Aufa lagi
belajar tengkurep, ternyata di rumah, dia malah udah bisa. Tanpa emaknya jadi orang
yang pertama tahu lebih dulu. Ahh … ya sudahlah. Itu nggak usah dibikin sedih.
Dinikmati, dijalani aja.
Minggu, 29 April 2012
Jumat, 27 April 2012
Aufa Nggak Mau Lagi Bobokan
Siang
ini, pas pulang ke rumah buat nganter ASI perah plus juga nyusuin, saya
senaaaaaaang sekali. Gara-garanya, Aufa kecil udah makin pinter aja buat
belajar tengkurep. Horeeee!!! #plok plok plooook# Aufa makin pinter, kemampuan motoriknya
semakin bertambah.
Kamis, 19 April 2012
Huriya Aufa Qurrotaayun
Huriya Aufa Qurrotaayun. Itulah nama yang kami sematkan pada bayi perempuan kami, buah hati pertama kami. Setelah melalui diskusi panjang, dan juga sempat berganti-ganti usulan nama, akhirnya nama itulah yang kami berikan. Bidadari surga yang setia memegang janji dan menyejukkan jiwa, begitu kira-kira arti dari nama itu. Semoga doa yang kami lantunkan untuknya melalui namanya, akan terwujud. Aaamiin ya rabbal’alamiin … :-)
Selasa, 17 April 2012
Aufa Sudah Bisa Memegang Kakinya
Hari ini, Aufa kecil tepat berusia 79 hari. Yippiiii!!! Ternyata, hari cepet berlari ya? Enggak kerasa udah berumur 79 hari ternyata. Saat pulang ke rumah pas istirahat siang, saya menemukan dia udah bisa memegang kedua kakinya. Hihi … lucu. Kedua kakinya diangkat dan dipegang kuat-kuat dengan kedua tangannya.
Hati-Hati dengan Antibiotik
Ini adalah tulisan seorang dokter perempuan dari Indonesia yang kini (kalau tidak salah) sedang bermukim di Belanda. Saya menemukan tulisan di bawah ini pada salah satu akun facebook seorang kawan. Setelah saya ingat-ingat, ternyata saya pernah membaca tulisan di bawah ini. Tapi, saya lupa kapan membacanya, juga entah di laman apa saya membacanya. :-)
Minggu, 15 April 2012
Jangan Ajak Bayi Berkendara Sepeda Motor
Hari Sabtu, 14 April kemarin, saya dan suami untuk kali pertama pergi jauh mengajak bayi kami yang sekarang berusia 2,5 bulan. Kami pergi ke resepsi pernikahan teman kantor suami saya di daerah Simo Boyolali. Jaraknya tak terlalu jauh sekali. Meskipun yaaaaahhh … jauh sih (ini gimana sih, jauh atau enggak??). Jaraknya sekitar 25 km dari rumah. Lumayanlah … perjalanannya memakan waktu sekitar 1 jam naik sepeda motor.
Kamis, 12 April 2012
Bayi Batuk Pilek Tak Butuh Obat Kimia
Siapapun orang tua, pasti tak menginginkan bayinya sakit, meskipun sakitnya itu termasuk biasa-biasa saja. Tapi, meskipun biasa, tetap yang namanya sakit alias nggak enak body, nggak boleh disepelekan. Apalagi ini yang nggak enak body, masih bayi. Belum bisa bilang apa yang nggak enak, maunya apa, dan sebagainya. Yang bisa dilakukan bayi hanya menangis dan menangis saja untuk mengungkapkan ketidaknyamanannya itu.
Emak-Emak Pumping
Pumpiiiiiiinggg!!! Serunya jadi emak-emak pumping! Merah asi di mana-mana saat tak bersama si kecil. Sebuah perjuangan kecil untuk memberikan hak ASI kepada si kecil. Ada rasa bahagia saat memerah ASI dan hasilnya banyak. Rasanya gimanaaaaa gitu. Happy bawaannya.
Suamiku Babysitter Bayiku
Merawat bayi memang benar-benar menakjubkan. Terlebih jika bayi itu kita rawat sendiri, dalam arti tidak melibatkan orang tua kita. Juga tidak melibatkan babysitter, pembantu, atau apapun itu namanya. Rasanya, hmmm … seruuuu! Dan selama 2,5 bulan memiliki bayi ini, saya dan suami betul-betul merasakan bagaimana serunya merawat bayi berdua.
Minggu, 01 April 2012
Cerita Persalinan Pertamaku (Part 2)
Manusia hanya bisa berencana, sedangkan Allahlah yang memutuskan. Begitulah kata-kata yang sering kita dengar. Dan memang begitulah hakikatnya bukan? Bahwa kita memang tidak bisa tahu apa yang nanti bakal terjadi dengan semua yang telah kita rencanakan. Karena memang, masa depan kita ada misteri yang tidak bisa disingkap. Karena hanya Tuhanlah yang tahu seperti apa kiranya masa depan kita.
Cerita Persalinan Pertamaku (Part 1)
Senin pagi itu, langit masih agak mendung. Pukul 6 pagi, semuanya sudah siap. Saya, suami, dan ibu saya sudah sarapan semua. Sejak seminggu sebelumnya, ibu menginap di rumah saya. Jadilah, rumah mungil kami tak hanya dihuni oleh dua orang saja, saya dan suami, melainkan ada ibu saya yang jauh-jauh datang untuk menemani saya. Tepatnya bukan saya saja yang ditemani, tapi juga calon cucunya yang saat itu sebentar lagi akan lahir.
40 Weeks : Bayiku Belum Lahir
Meng-up load tulisan yang dulu sempat gagal ter-up load. Catatan yang ditulis akhir Januari lalu. Tak apalah di-up load sekarang... :-D
Deg-degan euy rasanya! Udah masuk HPL si kakak nih. Tapi, kok kayaknya kakak masih betaaaah aja di dalem perut emaknya ya? Padahal, emak sama bapaknya udah berharap dia cepetan lahir ke dunia dengan sehat, selamat, normal, dengan cara yang normal pula. Nggak cuma emak dan bapaknya aja sih, tapi embah-embahnya, juga pakdhe budhenya pun juga udah nggak sabar nunggu kakak cepet lahir. Tapi, sampai HLPnya si kakak, yang kerasa baru mules-mules kecil aja, kontraksi palsu gitu.
Deg-degan euy rasanya! Udah masuk HPL si kakak nih. Tapi, kok kayaknya kakak masih betaaaah aja di dalem perut emaknya ya? Padahal, emak sama bapaknya udah berharap dia cepetan lahir ke dunia dengan sehat, selamat, normal, dengan cara yang normal pula. Nggak cuma emak dan bapaknya aja sih, tapi embah-embahnya, juga pakdhe budhenya pun juga udah nggak sabar nunggu kakak cepet lahir. Tapi, sampai HLPnya si kakak, yang kerasa baru mules-mules kecil aja, kontraksi palsu gitu.
Langganan:
Postingan (Atom)